SUKA DUKA GURU BK "KONSELOR"

BISMILLAAH
Alhamdulillaah di hari yang cerah ini masih bisa menikmati indahnya curahan air hujan, mudah-mudahan dengan Allah menurunkan hujan ini, semua bisa merasakan betapa banyaknya nikmat Allah yang bermanfaat untuk semua makhluk-NYA yang tanpa kita sadari telah kufur & mengingkarinya.
Astaghfirullaah....

Perjalanan hidup jadi seorang guru bk " konselor " begitu panjang & banyak suka dukanya.

Dari mulai memberikan pemahaman pelajaran psikologi & pencegahan, pengobatan atas masalah yang terjadi, pengembangan untuk para siswa yang berprestasi & siswa yang aktif dalam berorganisasi.

Begitu juga dengan tanggung jawab seorang guru bk " konselor " yang perlu adanya kalaborasi dengan pihak-pihak lain, sehingga wajarlah bila ada kesalah pahaman terjadi di antara guru-guru bidang study maupun para siswa yang ada.

Berikut Sekolah yang penulis pernah mengabdikan diri jadi guru bk "konselor", yaitu :

1. SMPN 34 JAKARTA
    Sekolah ini merupakan tempat bekerja pertama kali saya menjadi guru bk " konselor " yaitu : pada bulan januari tahun 2006 di SMPN 34 Jakarta.

 Ketika mengajar di SMPN 34 itu (senin-jum'at) dan hari sabtu-minggunya menjadi Dosen, sungguh padat pekerjaan pada saat itu.

Masalah siswa di sekolah ini di kategorikan biasa saja, karena pada saat itu untuk pelajaran Bimbingan Konseling di beri 1 jam untuk memasuki kelas.
 
Sekolah Negeri lebih banyak siswa yang berprestasi, sehingga untuk program Bimbingan konseling sering di berikan pengembangan untuk para siswanya.

 Dengan kondisi seperti ini, penulis di percaya untuk menjadi Pembina Rohis Divisi Muballigh. Dari Rohis itulah penulis mengembangkan pengurus & anggota Rohis yang ada.

Dan juga memberikan kesempatan kepada mereka untuk konseling masalah pribadi, keluarga & masalah sosial/pergaulannya.

Tetapi justru sebaliknya, di sekolah ini penulis sering ada masalah & kesalah pahaman antar sesama guru (rekan kerja).

 Dan akhir kesalah pahaman itu terjadi ketika pada tahun 2011, penulis sering sakit kepala (banyak ucapan yang menyakitkan hati langsung terjadi di depan mata) + pendarahan ketika sedang hamil.
Sekolah tidak menerima kondisi penulis yang sering izin sakit, akhirnya pengabdian diri berakhir pada tahun 2012.


2. PGRA BKPRMI
     Ketika bekerja di PGRA BKPRMI ini penulis menjadi Dosen & konselor juga, terhitung mulai bulan januari tahun 2007.

Penulis menjadi Dosen di semester 1 mata kuliah : Methodologi Pengembangan kemampuan dasar 1 (MPKD 1), dan di semester 2 mata kuliah : Methodologi Pengembangan kemampuan dasar 2 (MPKD 2).
2 mata kuliah tersebut termasuk bagian dari Ilmu Psikologi.
 
Selama mejadi dosen di tempat ini, ada 2 mahasiswi yang sering konseling masalah pribadi & masalah belajarnya kepada penulis.

Di antaranya seorang mahasiswi yang konseling curhat masalah belajarnya, yaitu : waktu kuliahnya yang padat,  dari hari senin-jum'at ia kuliah Bahasa Arab di LIPIA & hari sabtu-minggu kuliah PGRA di BKPRMI ini.
Ini semua ia lakukan karena ia meyakini bahwa waktu muda jangan di sia-siakan begitu saja "pergunakan waktu mudamu dengan hal-hal yang bermanfaat sebelum waktu tuamu".
Saya hanya memberi saran kepadanya >  kerjakan jika mampu dengan tidak meninggalkan kewajiban yang lain "segala sesuatu memiliki haknya, penuhilah hak-hak itu".

Dan mahasiswi yang satu lagi, saya sering memanggilnya (fungsi konseling dari segi pengobatan/kuratif), karena jarang masuk kuliah, ternyata ketika di selidiki memiliki masalah keluarga.
Dan Alhamdulillah tahun 2020 pernah ketemu penulis sedang berada di tempat mengajarnya.

Di PGRA BKPRMI Jakarta Utara ini ada beberapa persyaratan yang belum terpenuhi di pemerintah, akhirnya untuk sementara di tutup & penulis tidak bekerja di tempat ini lagi (berakhir pada bulan mei tahun 2009).
Tetapi penulis di pindahkan ke sekolah lain di INSITUT PTIQ cabang.


3. INSTITUT PTIQ cabang
     Pada sekolah ISTITUT PTIQ cabang ini penulis menjadi Dosen & konselor pada bulan September tahun 2009.

Penulis menjadi Dosen dengan mata kuliah : Psikologi / BK Anak
Di sekolah ini teman-teman dosen yang lain selalu memotivasi para mahasiswa agar konseling curhat ke ahlinya.
 
Di sekolah ini penulis memberikan bimbingan klasikal & konseling kelompok berkaitan dengan pembuatan tugas makalah psikologi, serta Alhamdulillah belum pernah ada masalah yang berat untuk menyelesaikannya. 

Untuk informasi berikutnya, ternyata ada peraturan baru dari pemerintah, yaitu untuk tahun ini dan seterusnya persyaratan menjadi seorang Dosen harus pendidikan S-2.
Sedangkan pada waktu itu penulis belum memiliki biaya untuk mengikuti pendidikan S-2, akhirnya masa mengajar penulis berakhir pada tahun 2012.
   

4. SMK MERCUSUAR
       Dan saya juga pernah menjadi guru bk "konselor" di SMK Mercusuar daerah cakung pada bulan januari tahun 2017.

Penulis nikmati dalam membina siswa yang perilakunya negatif, di sekolah ini siswanya pada tawuran, ada satu siswa yang di keluarkan/DO dari sekolah itu karena di sangka dalang dari tawuran tersebut.

Siswa tersebut merupakan Anak Piatu  (yang di tinggal wafat ibunya) dan ayahnya seorang dosen UNJ.
Karena rasa kasihan & empati kepada nasib muridku, penulis memberikan infak sedekah untuk melanjutkan sekolahnya di pesantren.

Sehingga kepala sekolah di panggil oleh Diknas setempat, dengan rasa malunya kepada Diknas di lampiaskan rasa marah itu kepada guru-guru.

Sangat di wajarkan di sekolah ini terjadi masalah seperti ini, karena pelajaran Bimbingan Konseling tidak mendapatkan jam pelajaran masuk kelas, Bimbingan Konseling masuk kelas adalah dalam rangka pencegahan masalah besar & masalah yang tidak di inginkan.

Untuk berikutnya ternyata ada kesalah pahaman juga terjadi antara penulis, guru bp yang lain & isteri kepala sekolah.
Penulis yang tadi nya hanya bekerja jadi guru bk/bp dari jam 6.15 -- 13.00, kini di wajibkan jadi guru bk/bp dari jam 6.15 -- 17.00, saya putuskan tidak sanggup & akhirnya penulis mengundurkan diri pada bulan Oktober Tahun 2017 juga.
Jadi masa pengabdian hanya 10 bulan di sekolah ini.


5. RUMAH AUTIS TJ.PRIOK
     Menjadi Terapis/Konselor di rumah autis tj.priok sejak bulan November Tahun 2017.
Seorang terapis/konselor yang setiap harinya selalu bertemu dengan anak-anak disability, yang biasa kita kenal dengan sebutan anak SLB ( ABK/Anak Berkebutuhan Khusus ).

Siswa ABK di situ ada yang usia anak SD--SLTA sederajat & jenis ABK-nya pun bermacam-macam, ada anak autis, syndrom, tuna rungu & gagu.

Pada waktu penulis jadi terapis ada anak syndrom yang sangat dekat dengan saya & tidak mau berpisah yang selalu memegang erat tangan saya ketika itu.
Ia merasa aman & senang jika bersama penulis.

Yang perlu kita ingat bersama, ABK dalam Agama Islam termasuk hamba Allah yang bebas dari dosa, ketika mereka melakukan perbuatan buruk tidak terhitung sebagai kelalaian & dosa ( tidak Mukallaf/Umat Islam yang di beri beban tanggung jawab), karena mereka kondisinya seperti itu merupakan kehendak Allah.
 
Kelebihan ABK adalah termasuk manusia yang suci & ketika mereka wafat langsung Allah masukkan ke dalam syurga, tanpa di hisab lagi.
Adanya kelebihan ABK tersebut, seharusnya kita memperlakukan mereka secara baik, tidak seperti masyarakat pada umumnya yang selalu memperlakukan mereka dengan keji &  cemooh.

Dengan situasi & kondisi penulis ingin menyekolahkan anak di pesantren di daerah bekasi, akhirnya penulis mengundurkan diri dari Rumah Autis Tj.priok pada bulan April tahun 2018.


6. SMK AL-KHAIRIYAH 1
      Penulis menjadi guru bk "konselor" di SMK 
Al-khairiyah 1 pada bulan juli tahun 2019.

Penulis merasa senang sekali karena bisa mengabdi di Yayasan AL-KHAIRIYAH yang merupakan masa dahulu penulis pernah menikmati pendidikan Sekolah Dasar (SDI) di yayasan ini.

Tetapi ada kenangan pahit yang ketika bulan November Tahun 2019 lalu penulis melaksanakan Ibadah Umroh & ketika pulang ke tanah air, penulis mendapatkan fitnah dari 2 siswa/i.

Fitnah tersebut adalah : mereka sekelas pada demo di depan ruang bk/bp agar penulis tidak melakukan kekerasan terhadap siswanya (marah-marah sampai tembok di pukul, menampar, menjabak jilbab y sampai terlepas).

Dan sampai siswi itu memanggil orang tuanya (ibu) & ketika itu penulis di sidang oleh wakil kepala sekolah bagian kesiswaan + hadir juga wali kelas siswa yang bersangkutan.
Seorang guru bk " konselor " berhadapan dengan 4 orang lho.

Ooohhh sungguh nikmat pahittttnya kopi ini 🍡🍡🍡
Belum di cicipi sudah menghampiri..Inna lillaahi wa innaa ilayhi roji'uun atas ujian ini, semoga Allah menggantikan dengan yang lebih baik..Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin.

Kisah cerita peristiwa di SMK Al-khairiyah belum semuanya di ungkapkan, karena tempat bekerja penulis menjadi guru bk "konselor" sampai saat ini....lain kali yah masih ada waktu..oke.

Demikianlah suka duka menjadi guru bk " konselor ", di nikmati aja rasa manis, asin, asam maupun rasa pahitnya...In Syaa Allah hidup ini terasa indah & bahagia dengan yang ada.
Terima kasih



Salam Literasi

Neneng Haryati, S.Pd, M.M
    
      

Komentar

  1. Hidup ini tidak lurus seperti mistar. Kadang menurun ke lembah, kadang mendaki gunung, dan tenggelam di lautan.

    Apa yang menurut kita baik dan benar, belum tentu orang lain sependapat.

    Jalani saja hidup ini dan terus berusaha untuk bermanfaat untuk orang lain.

    Mantap lanjutkan.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syukron Jazakallaah Khoyron KastΓ¬iron Pak atas motivasinya πŸ™

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERBITAN BUKU PERTAMA